Daftar Isi
Sumber: Google Images
Pernahkah Sahabat NUA mendengar tentang terrarium? Bayangkan Sahabat NUA memiliki kebun mini yang bisa diletakkan di meja kerja. Nah, itulah terrarium! Terrarium adalah taman kecil yang ditempatkan dalam wadah kaca, menciptakan ekosistem mini yang indah dan mudah dirawat.
Bagi Anda yang butuh sentuhan alami dalam rumah, tapi tidak punya banyak waktu untuk merawat tanaman, Atau mungkin Anda sedang mencari hobi baru yang tidak hanya menyenangkan tapi juga menenangkan?
Terrarium adalah jawabannya!
Apa Itu Terrarium?
Sumber: Google Images
Terrarium adalah ekosistem mini yang dibuat dalam wadah kaca. Mirip seperti aquarium, tapi tanpa ikan dan air. Tanaman tumbuh dalam lingkungan tertutup atau semi-tertutup, menciptakan efek estetika yang menenangkan. Berbeda dengan aquarium yang memerlukan perawatan ikan, terrarium lebih simple, lebih sedikit perawatan, dan tetap memiliki keindahan tersendiri.
Perbedaan Terrarium dan Aquarium
Sumber: Google Images
Meskipun terdengar mirip, terrarium dan aquarium memiliki perbedaan besar. Aquarium berfokus pada kehidupan air, dengan ikan dan tanaman air. Sementara itu, terrarium adalah dunia darat, penuh dengan tanaman yang tumbuh dalam lingkungan yang lembap atau kering, tergantung jenisnya. Keduanya menawarkan keindahan, tapi terrarium lebih cocok untuk Anda yang sibuk dan tidak punya waktu untuk membersihkan air atau memberi makan ikan setiap hari.
Jenis-Jenis Terrarium
Terrarium hadir dalam berbagai jenis, masing-masing dengan pesonanya sendiri. Mari kita lihat lebih dekat:
1. Closed Terrarium
Sumber: Google Images
Ini adalah jenis terrarium yang paling populer. Tanaman di dalamnya tumbuh dalam wadah yang tertutup rapat, menciptakan siklus air mandiri. Lembap dan cocok untuk tanaman hutan tropis seperti pakis dan lumut. Bayangkan Anda membawa potongan hutan hujan ke dalam rumah. Closed terrarium cocok untuk Anda yang sibuk dan tidak punya banyak waktu, tetapi rentan terhadap jamur jika terlalu lembab.
Untuk membuatnya, mulailah dengan memasukkan lapisan kerikil untuk drainase, tambahkan arang aktif untuk filtrasi dan pupuk alami, kemudian tambahkan tanah pot. Tanamlah pakis kecil atau tanaman lainnya, dan semprotkan air secukupnya sebelum menutupnya.
Perawatannya juga cukup mudah, periksa embun di kaca. Jika terlalu banyak, buka tutupnya untuk beberapa waktu. Semprotkan sedikit air saat akan menutup kembali wadah terrarium. Hindari menempatkan terrarium di sinar matahari langsung agar tidak terlalu panas.
2. Open Terrarium
Sumber: Google Images
Berbeda dengan closed terrarium, yang ini dibiarkan terbuka. Cocok untuk tanaman yang tidak begitu menyukai udara lembab, seperti tanaman sukulen atau kaktus. Perawatannya mudah, dan tampilannya sangat minimalis. Sangat cocok untuk meja kerja Anda!
Untuk membuatnya cukup mudah, mulai dengan kerikil, diikuti oleh tanah pot yang cocok untuk tanaman sukulen atau kaktus. Lalu, tanam tanaman dengan hati-hati.
Untuk perawatannya, cukup disemprotkan air ketika tanah terlihat kering, dan pastikan terrarium mendapat cahaya yang cukup.
3. Forest Terrarium
Sumber: Google Images
Seperti namanya, ini adalah miniatur hutan. Biasanya diisi dengan lumut, pakis, dan tanaman lainnya yang tumbuh dalam lingkungan yang lembap dan teduh. Anda akan merasa seperti memiliki potongan hutan kecil di rumah Anda. Forest Terrarium memberikan tantangan lebih karena harus menjaga kelembaban dan pencahayaan yang stabil, tetapi juga hasilnya sangat memuaskan.
Untuk membuat forest terrarium, mulailah dengan memasukkan lapisan kerikil dan arang, tambahkan tanah yang kaya humus. Tanam lumut dan pakis, dan pastikan untuk menjaga kelembapan tinggi dengan penyiraman yang teratur.
Untuk perawatannya, Jaga kelembapan dengan melakukan penyiraman secara teratur dan pastikan tidak ada genangan air di dasar terrarium.
4. Desert Terrarium
Sumber: Google Images
Suka gurun? Desert terrarium adalah jawabannya. Dengan pasir, batu, dan Kaktus atau tanaman sukulen, Anda bisa menciptakan landscape gurun yang kering nan indah. Desert terrarium sangat cocok untuk pemula yang ingin mencoba hobi baru tanpa banyak perawatan.
Untuk membuat desert terrarium, gunakan pasir atau campuran pasir dan tanah pot. Tanam kaktus atau tanaman sukulen, dan pastikan terrarium mendapatkan banyak cahaya
Perawatannya sangat mudah, hanya perlu disemprot sedikit air setiap beberapa hari sekali. Dan pastikan terrarium mendapatkan banyak sinar matahari.
5. Rainforest Terrarium
Sumber: Google Images
Ingin sesuatu yang lebih eksotis? Rainforest terrarium menciptakan suasana hutan hujan tropis. Dengan tanaman yang besar dan daun lebar. Anda bisa membawa suasana hutan hujan ke dalam rumah. Sama seperti Forest Terrarium, Rainforest terrarium memberikan tantangan lebih karena harus menjaga kelembaban dan pencahayaan yang stabil, tetapi juga hasilnya sangat memuaskan
Untuk membuatnya, mulai dengan memasukkan lapisan kerikil, arang, dan tanah pot yang kaya nutrisi. Pilih tanaman besar dengan daun lebar, dan jaga kelembapan dengan penyiraman teratur.
Untuk merawatnya, siram secara teratur dan jaga agar tetap lembap, tetapi hindari genangan air yang bisa menyebabkan akar busuk.
6. Nano Terrarium
Sumber: Google Images
Nano terrarium adalah versi mini dari terrarium, sangat kecil dan cocok untuk meja atau rak. Ideal untuk Anda yang memiliki ruang terbatas namun ingin menikmati keindahan tanaman. Nano Terrarium sangat cocok untuk anda yang memiliki tempat kecil untuk menaruhnya, tetapi karena bentuknya yang kecil, jadi lebih mudah lembab dan kurang menarik perhatian.
Untuk membuat nano terrarium, mulai dengan lapisan kerikil kecil untuk drainase, tambahkan sedikit arang aktif, dan gunakan tanah pot yang sesuai untuk tanaman kecil. Tanam lumut dan tanaman mini, dan letakkan di tempat yang mendapatkan cahaya tidak langsung
Periksa kelembapan tanah secara teratur. Jangan terlalu sering menyiram, karena ukurannya yang kecil, tanahnya lebih cepat lembap.
7. Bioactive Terrarium
Sumber: Google Images
Bioactive terrarium adalah ekosistem yang lebih canggih. Di dalamnya, terdapat organisme kecil seperti cacing tanah dan mikroba yang membantu dalam dekomposisi bahan organik dan menjaga keseimbangan ekosistem. Ini memerlukan pengetahuan dan perhatian lebih dalam pembuatan. Bioactive Terrarium sangat menarik untuk dipandang dan diteliti, karena merupakan ekosistem yang mandiri dan tertutup, tetapi memerlukan pengetahuan dan ketelitian yang lebih untuk membuatnya.
Untuk membuat bioactive terrarium, mulai dengan lapisan drainase yang lebih kompleks, seperti kerikil kecil, arang aktif, dan lapisan substrat khusus. Tambahkan tanaman, lalu organisme bioaktif seperti cacing tanah esopoda atau mikroba semprotkan sedikit air sebelum menutup wadah.
Untuk perawatannya, pantau keseimbangan ekosistem secara rutin untuk memeriksa kondisi tanaman dan organisme. Pastikan substrat tetap dalam kondisi baik dan pertahankan kelembapan yang sesuai.
Dengan berbagai jenis dan gaya, terrarium adalah cara yang indah untuk membawa alam ke dalam rumah Sahabat NUA, tanpa memakan terlalu banyak waktu. Apapun jenis yang Anda pilih, yang terpenting adalah menikmati proses membuat dan merawatnya. Siapa tahu, dari hobi sederhana ini, Sahabat NUA bisa menemukan kedamaian di tengah kesibukan sehari-hari. Jadi, sudah siap membuat terrarium pertama Anda?