Daftar Isi
Sahabat NUA, pernah nggak memperhatikan plafon di rumah atau di kantor? Plafon bukan sekadar penutup atap, tapi juga bagian penting yang memengaruhi tampilan, kenyamanan, dan suasana ruangan. Di artikel ini, kita akan bahas dari pengertian plafon, fungsi, jenisjenis desain, material, hingga cara merawatnya. Yuk, kita mulai!
Pengertian Plafon
Plafon adalah bagian bangunan yang berfungsi sebagai penutup bagian atas ruangan, yaitu area antara atap dan ruangan di bawahnya. Plafon juga disebut langitlangit atau ceiling dalam bahasa Inggris. Selain untuk estetika, plafon punya banyak fungsi lain yang penting dalam bangunan. Plafon biasanya dipasang di bagian bawah struktur atap dan dirancang sedemikian rupa agar tampil harmonis dengan keseluruhan desain ruangan.
Fungsi Plafon
1. Estetika Ruangan
Plafon bisa memberikan sentuhan akhir pada desain ruangan. Dengan berbagai bentuk, material, dan pola, plafon mampu menciptakan kesan elegan, modern, atau bahkan klasik, sesuai dengan gaya desain interior yang diinginkan.
2. Penyembunyian Instalasi
Plafon membantu menyembunyikan instalasi kabel listrik, pipa air, AC, dan ventilasi agar tidak mengganggu penampilan ruangan. Ini membuat ruangan terlihat lebih rapi dan bersih tanpa adanya kabel atau pipa yang terpapar.
3. Pengatur Suhu dan Suara
Beberapa material plafon memiliki sifat isolasi yang membantu mengatur suhu di dalam ruangan, membuat ruangan lebih sejuk dan nyaman. Selain itu, plafon juga bisa berfungsi sebagai peredam suara, yang berguna untuk menjaga privasi di dalam ruangan.
4. Penghalang Debu dan Kotoran
Plafon bertindak sebagai penghalang antara bagian atas ruangan dan atap, sehingga debu atau kotoran dari atap tidak langsung jatuh ke dalam ruangan. Ini membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan penghuni.
5. Keamanan dari Kebocoran
Plafon juga dapat melindungi ruangan dari kebocoran atau tetesan air yang mungkin datang dari atap. Jika ada kebocoran ringan, plafon akan menampungnya dan mencegah air langsung merusak furnitur atau lantai.
Macam Desain Plafon
1. Plafon Datar (Flat Ceiling)
Source : Google Images
Plafon datar adalah yang paling umum digunakan dan memiliki tampilan sederhana. Biasanya dipasang di ruangan yang mengutamakan desain minimalis. Plafon datar memberikan kesan rapi dan cocok dengan gaya arsitektur apapun, baik modern, kontemporer, maupun klasik.
2. Plafon Drop (Drop Ceiling)
Source : Google Images
Plafon drop memiliki beberapa level atau bagian yang lebih rendah dari plafon utama. Biasanya digunakan untuk menyembunyikan instalasi, seperti lampu atau ventilasi. Desain ini cocok untuk ruangan yang ingin menghadirkan kesan elegan dan dinamis.
3. Plafon Tray (Tray Ceiling/Up Ceiling)
Source : Google Images
Plafon tray adalah desain dengan bagian tengah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tepi plafon, seperti bentuk nampan. Plafon ini memberikan kesan ruangan yang lebih luas dan tinggi. Biasanya dihiasi dengan lampu LED di bagian tepi untuk menciptakan efek pencahayaan yang dramatis.
4. Plafon Kubah (Coffered Ceiling)
Source : Google Images
Plafon kubah berbentuk seperti kotakkotak atau pola geometris, yang memberikan efek mendalam pada ruangan. Desain ini sering digunakan pada ruangan formal seperti ruang makan atau ruang tamu karena memberikan kesan mewah dan klasik.
5. Plafon Balok Ekspos (Exposed Beam Ceiling)
Source : Google Images
Untuk desain yang lebih rustik atau industrial, plafon dengan balok ekspos sangat cocok. Balokbalok kayu atau logam yang terekspos memberikan karakter yang kuat pada ruangan dan sering dipilih untuk gaya desain rumah pedesaan atau modernindustrial.
Macam Material Plafon
1. Gypsum
Source : Google Images
Gypsum adalah salah satu material plafon paling populer. Plafon gypsum mudah dibentuk, ringan, dan memiliki hasil akhir yang halus. Material ini tahan api, namun kurang tahan terhadap air. Karena itu, plafon gypsum lebih cocok digunakan di ruangan kering, seperti kamar tidur dan ruang tamu.
2. PVC (Polyvinyl Chloride)
Source : Google Images
PVC adalah material yang tahan air, ringan, dan mudah dipasang. Plafon PVC tahan terhadap kelembapan dan cocok untuk area yang rentan basah, seperti kamar mandi atau dapur. Selain itu, PVC juga mudah dibersihkan dan hadir dalam berbagai warna dan tekstur.
3. Triplek
Source : Google Images
Triplek atau plywood terbuat dari lapisan kayu tipis yang disusun dan direkatkan. Plafon triplek banyak dipilih karena harganya relatif terjangkau. Material ini bisa dicat atau diberi lapisan finishing agar tampilannya lebih menarik. Namun, triplek kurang tahan terhadap air dan bisa mengembang jika terkena kelembapan berlebih.
4. Kayu Solid
Source : Google Images
Kayu solid memberikan tampilan natural dan elegan. Plafon kayu solid biasanya digunakan untuk gaya rumah tradisional atau klasik. Material ini memiliki sifat isolasi yang baik dan memberikan kesan hangat. Namun, harganya relatif lebih mahal dan membutuhkan perawatan khusus agar awet.
5. Metal
Source : Google Images
Plafon metal biasanya terbuat dari aluminium atau baja ringan. Material ini sangat tahan lama, tahan air, dan tahan api. Metal cocok untuk bangunan industri atau ruangan yang membutuhkan plafon kuat dan tahan lama. Sayangnya, plafon metal bisa membuat ruangan terasa lebih dingin.
6. Kalsiboard
Source : Google Images
Kalsiboard atau calcium silicate board adalah material plafon yang tahan air dan tahan api. Material ini cocok untuk area lembap seperti kamar mandi atau dapur. Selain itu, kalsiboard juga kuat dan tidak mudah bengkok, sehingga sering dipilih untuk ruangan dengan kelembapan tinggi atau area outdoor yang terlindungi.
7. Akustik
Source : Google Images
Plafon akustik terbuat dari bahan yang bisa meredam suara, seperti mineral fiber atau glass wool. Biasanya digunakan pada ruangan yang membutuhkan peredam suara, seperti studio musik, ruang rapat, atau ruang keluarga. Selain memberikan privasi, plafon akustik juga membantu menciptakan suasana tenang dalam ruangan.
8. Anyaman Bambu
Source : Google Images
Plafon bambu memberikan kesan alami dan tradisional. Material ini biasanya dipilih untuk rumah dengan konsep tropis atau tradisional. Selain tampilannya yang unik, plafon anyaman bambu juga ramah lingkungan. Namun, material ini perlu perawatan ekstra agar tahan lama dan bebas dari hama seperti rayap.
9. GRC (Glassfiber Reinforced Cement)
Source : Google Images
GRC adalah material plafon yang terbuat dari campuran semen dan serat kaca, sehingga lebih kuat dan tahan terhadap kelembapan. Material ini cocok digunakan di luar ruangan maupun dalam ruangan, terutama pada area yang terpapar kelembapan. GRC tahan lama, tidak mudah retak, dan bisa dibentuk menjadi berbagai desain.
10. Eternit atau Asbes
Source : Google Images
Eternit, atau yang lebih dikenal sebagai asbes, adalah material plafon yang cukup umum digunakan karena murah dan tahan lama. Material ini cukup tahan panas dan memiliki daya tahan yang baik. Namun, asbes memerlukan perhatian ekstra karena jika terkikis atau rusak dapat mengeluarkan serat yang berbahaya jika terhirup hidung atau jatuh ke makanan atau minuman dan terkonsumsi. Saat ini, penggunaannya sudah mulai dibatasi di banyak tempat karena faktor kesehatan.
Cara Perawatan Plafon
1. Bersihkan Debu Secara Rutin
Untuk menjaga kebersihan plafon, bersihkan debu dan kotoran yang menempel secara rutin. Gunakan sapu berbulu lembut atau vacuum cleaner dengan sikat lembut agar tidak merusak permukaan plafon, terutama yang berbahan gypsum atau PVC.
2. Cek Kebocoran dan Kerusakan
Rutinlah memeriksa plafon untuk melihat tandatanda kebocoran atau kerusakan lainnya. Jika ada noda air atau bagian yang menggembung, segera periksa sumber kebocoran dan perbaiki sebelum kerusakan semakin parah.
3. Perhatikan Pencahayaan
Gunakan lampu yang sesuai dengan daya plafon, terutama jika plafon terbuat dari material yang mudah panas seperti PVC. Pencahayaan yang terlalu panas bisa merusak plafon dalam jangka panjang.
4. Cegah Serangan Rayap pada Plafon Kayu
Jika kamu menggunakan plafon kayu atau anyaman bambu, pastikan melapisi material dengan bahan anti rayap. Selain itu, jaga kelembapan ruangan agar rayap tidak mudah datang dan merusak plafon kayu atau bambu.
5. Gunakan Pembersih yang Tepat
Untuk membersihkan noda pada plafon, gunakan pembersih yang sesuai dengan materialnya. Misalnya, plafon PVC bisa dibersihkan dengan lap basah, sedangkan plafon gypsum sebaiknya dibersihkan dengan kain kering agar tidak merusak lapisannya.
Dengan memahami berbagai jenis plafon, material yang digunakan, hingga cara perawatannya, Sahabat NUA bisa memilih plafon yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya rumah. Selain mempercantik ruangan, plafon yang dirawat dengan baik juga bisa bertahan lebih lama dan tetap nyaman digunakan.